BERANI KE LUAR DARI ZONA NYAMANBERANI KE LUAR DARI ZONA NYAMAN
Kej. 22:1-2,9a,10-13,15-18; Rm. 8:31b-34; Mrk 9:2-10
HM Prapaskah II
Minggu, 25 Februari 2024
Zona nyaman mengacu pada kebiasaan untuk tinggal di tempat, keadaan, persahabatan, pola yang sama yang merasa nyaman dengan hal-hal itu. Diam pada zona nyaman tidak selalu buruk, tetapi tidak salah bila keluar dari zona nyaman. Umumnya orang cenderung tinggal dalam zona yang sama karena rasa nyaman dan cinta pada zona itu atau karena takut berhadapan dengan zona lain. Perlu keberanian untuk keluar dari zona nyaman. Mengenal zona lain sangat berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri, mengatasi ketakutan atau kecemasan, menemukan komunitas baru, minat dan ketrampilan baru. Memulai ini tentu tidak mudah. Semangat dari dalam diri untuk belajar hal baru, tentukan zona baru yang baik, dukungan dari orang sekitar, berani berubah adala cara untuk mengawali perjalanan ke zona baru.
Para murid mengalami sukacita karena melihat peristiwa transfigurasi (perubahan rupa Yesus). Mereka ingin tetap tinggal dalam sukacita ini. Petrus berkata, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia”. Perkataan Petrus mewakili hati para murid yang mau tinggal salam zona kemuliaan. Yesus tidak membiarkan para murid untuk tinggal di zona nyaman. Yesus menghendaki para murid turun dari gunung dan masuk ke zona kehidupan lain; turun gunung; turun ke pengalaman harian; masuk ke dalam penderitaan; turun ke dalam hati.
Tema APP 2024 Keuskupan Amboina adalah berjalan bersama menuju gereja yang mandiri dalam persekutuan (koinonia). Semangat Berjalan bersama menunjuk pada persekutuan yang terbuka (inklusif). Berjalan bersama berarti saling mendengarkan, saling menasehati, saling meneguhkan berdasarkan bisikan Roh Kudus. Berjalan bersama menunjuk pada upaya untuk ke keluar menjangkau hal-hal yang mendasar dan masuk dalam pergumulan hati. Para murid diajak oleh Tuhan untuk turun gunung berarti mereka dipanggil untuk terbuka, bergerak ke luar dan menjangkau pengalaman inti dan mendasar dari manusia.
Masa prapaskah adalah masa pertobatan menyongsong Paskah. Dalam masa ini, Tuhan mengajak orang beriman untuk tidak tinggal zona dosa. Dalam masa ini, Yesus menghendaki semangat untuk keluar dari zona kenyamanan dosa ke zona kekudusan, kesucian, pengampunan, dan cinta kasih. Selain itu, Yesus menghendaki semangat untuk keluar dari zona nyaman untuk mencari dan menolong orang yang menderita, sakit, dan terpinggirkan. Menang tidak mudah untuk meninggalkan zona nyaman , tetapi perlu dilakukan untuk belajar lebih dalam tentang pelayanan kasih; menemukan situasi-situasi baru, mengembangkan lingkup perbuatan baik, dan menumbuhkan iman. Amin. novlymasriat.