Paroki Santo Yohanes Maria Vianey Halong

NATAL: SOLIDARITAS DAN KERENDAHAN HATI

NATAL: SOLIDARITAS DAN KERENDAHAN HATI

Yes. 62:1-5; Kis. 13:16-17,22-25; Mat. 1:1-25

Vigili Hari Raya Natal

Minggu, 24 Desesember 2023

Selamat merayakan hari Natal Yesus Kristus. Malam ini, Yesus lahir bagi kita.

Dia lahir untuk membawa damai dan sukacita bagi umat manusia. Kalahiran Yesus juga adalah ungkapan solidaritas Allah dengan manusia. Dia yang adalah Tuhan karena solidaritasnya dengan manusia, maka dia lahir sebagai manusia, hidup seperti manusia, tetapi tidak berdosa seperti manusia.

Yesus lahir dalam suasana yang sederhana. Dia adalah Tuhan yang maha tinggi tetapi memilih lahir dalam suasana yang biasa-biasa saja. Dia lahir dalam skegelapan dan kesunyian. Dia lahir di dalam kandang, dan di atas palungan. Kelompok orang yang pertama mengetahui kelahiran Yesus adalah para gembala. Semua situasi ini melambangkan kesederhanaan dan kerendahan hati Tuhan. Dia hadir di tengah dunia dengan mengambil cara yang sedernaha, kecil, dan rendah hati.

Kita patut bersyukur dan memuji Tuhan karena Dia mau solider dengan manusia dan mau merendahkan dirinya demi manusia. Dua nilai penting ini patut menjadi semangat bagi kita dalam merayakan Natal.  Allah solider dengan manusia berarti Allah mau hidup manusia. Spirit solidaritas adalah spirit yang membangun. Paus Yohanes Paulus II, dalam pesannya pada hari perdamaian dunia 1 Januari 1987 berkata, bahwa spirit solidaritas adalah spirit keterbukaan terhadap dialog, ditemukan dalam kebenaran, dan selalu mengusahakan perkembangan bukan pengrusakan, mengusahakan persatuan bukan perpecahan (This spirit of solidarity is a spirit that is open to dialogue. It finds its roots in truth, and needs truth to develop. It is a spirit that seeks to build up rather than to destroy, to unite rather than to divide). Allah menjadi manusia berarti Allah yang mau terbuka bagi manusia, hadir dalam kebenaran, membawa keselamatan dan perdamaian bagi manusia, bukan perpecahan.

Allah yang rendah hati berarti Allah memilih jalan kesederhanaan. Paus Fransiskus dalam pertemuannya dengan kuria Romana, pada tanggal 23 Desember 2021 berkata, kesederhanaan berarti tidak sombong dan tidak menggap diri paling hebat. Rendah hati juga adalah memanfaatkan jabatan atau kedudukan yang kita miliki pertama-tama untuk pelayanan serta kebaikan banyak orang. Selain itu bagi Paus Fransiskus, kerendahan hati adalah syarat utama bagi iman, kehidupan rohani dan kekudusan.

            Bagaiamana kita merayakan natal tahun ini? Tidaklah keliru bila kita menyiapkan natal dengan berbagai perayaan yang meriah, makanan yang lezat, pakaian baru, dan penampilan yang menarik. Semuanya itu perlu. Tetapi yang tidak kalah penting yang harus menjadi semangat dalam perayaan natal adalah solidaritas dan kerendahan hati. Perayaan natal akan hanya menjadi sebuah seremoni saja bila kita merayakannya tanpa sebuah solodiratas dengan sesama yang menderita, dan bersikap rendah hati. Natal akan hanya sebuah rutinitas saja bila kita tidak mengusahakan perdamaian dan persatuan; dan menganggap diri paling hebat dibandingkan yang lain. Amin. (novlymasriat)

Bagikan...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *